Prancis sepertinya masih menyimpan rasa amarah yang membara ketika kalah lawan Argentina di final Piala Dunia 2022 kemarin. Sayangnya Belanda yang harus menerima amukan Prancis itu. Di laga kualifikasi Euro 2024 ini, Prancis berhasil menggilas Belanda dengan skor 4-0. Ini jadi catatan buruk untuk comeback Koeman sebagai pelatih tim oranye. Tapi catatan yang mebanggakan untuk Mbappe yang baru saja menjabat sebagai kapten.
Prancis Punya Kapten Baru
Ya, ini adalah debut Mbappe setelah ditunjuk sebagai kapten utama timnas Prancis. Hal ini menyusul pensiunnya penjaga gawang andalan, Hugo Lloris dari skuad les blues. Pemain senior lainnya, seperti Varane, Matuidi, dan Steve Mananda juga ikut pensiun.
Pemilihan Mbappe sebagai kapten ini sebenarnya mendatangkan beberapa kritikan. Salah satu alasannya adalah usia Mbappe yang masih terbilang muda. Selain itu juga kualitas kepemimpinan Mbappe masih sangat diragukan.
Alasan lainnya kenapa penunjukan Mbappe sebagai kapten ini menimbulkan kontroversi adalah, karena Antoine Griezmann dipandang lebih pantas untuk memakai ban kapten itu. Dikutip dari ESPN, Griezmann merasa kecewa dengan Deschamps yang lebih percaya kepada Mbappe. Padahal Griezmann yang saat ini berusia 32 tahun jelas lebih senior dan memiliki lebih banyak caps bersama tim ayam jantan.
Tapi jika dipikir lagi, masuk akal kalau Deschamps lebih memilih Mbappe. Terlihat jelas kalau pelatih yang memenangkan Piala Dunia 2018 itu lebih membutuhkan Mbappe daripada Griezmann. Ia juga pasti tahu, kalau Griezmann tidak akan mundur dari timnas hanya gara-gara persoalan ban kapten.
Ini akan jadi tantangan tersendiri untuk Mbappe. Sebagai kapten, ia kini punya ekspektasi lebih dari sekedar mencetak gol. Perilakunya di luar maupun di dalam lapangan akan jadi sorotan dan jadi cerminan skuad Prancis. Sedangkan Mbappe punya citra yang seringkali dipandang kontroversial. Seperti saat dimana Mbappe menolak sesi foto dengan skuad timnas karena masalah brand.
Tapi Mbappe punya sifat yang kompetitif. Dari situ kita bisa percaya kalau ia tidak hanya ingin jadi salah satu kapten termuda yang pernah Prancis miliki, tapi juga kapten terhebat yang pernah dimiliki les bleus. Di pertandingan melawan Belanda ini Mbappe sudah bisa jadi bukti dengan memimpin teman-temannya menggilas tim oranye dengan skor telak 4-0.
Prancis Gilas Belanda
Timnas Belanda yang kehilangan beberapa pemainnya karena infeksi virus harus menerima pukulan keras sejak menit awal pertandingan. Laga baru berjalan dua menit Griezmann mampu memecah kebuntuan dengan tendangan melengkungnya.
Hanya enam menit berselang, sekitar menit ke-8 Dayot Upamecano berhasil menggandakan keunggulan jadi 2-0. Dua gol itu hanya menjadi pembuka dimulainya pesta gol Prancis. Di menit ke-22, Mbappe membuat skor jadi 3-0 setelah menerima umpan cantik dari Aurelien Tchuomeni.
Anak asuh Ronald Koeman sempat mendapatkan peluang. Tapi Memphis Depay membawa bola terlalu melebar dari gawang Mike Maignan. Mantan pelatih Everton itu berupaya untuk mengubah dinamika serangan dengan memasukan Wout Weghorst menggantikan Kenneth Taylor di menit k-33.
Tapi sayang usahanya tidak mampu membuahkan hasil. Malah, Prancis yang sempat memberikan ancaman lewat percobaan dari Ibrahim Konate sembilan menit sebelum jeda. Tidak ada gol tambahan sampai babak pertama berakhir. Skor pun tidak berubah sampai para pemain masuk waktu istirahat.
Di babak kedua, permainan Belanda tidak menunjukan perkembangan. Justru Prancis yang masih mau bermain menekan meskipun sudah unggul 3-0. Pertandingan itu terasa begitu panjang untuk Belanda yang menerima berbagai serangan Prancis. Hingga pada akhirnya di menit ke-88 Kylian Mbappe mencetak gol keduanya di laga itu. Sekaligus membungkus kemenangan les bleus atas de oranje dengan skor 4-0.
Belanda sebenarnya punya kesempatan untuk mencetak gol hiburan setelah mendapatkan hadiah penalti di masa injury time. Tapi sungguh sayang, Memphis Depay yang jadi eksekutor tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Pasukan Koeman pun harus puas pulang tanpa poin dan tanpa gol.
Penampilan Mbappe
Setelah laga selesai Mbappe mengaku senang dan puas atas hasil ini. Dikutip dari UEFA.com, ia menganggap ini bisa jadi sedikit penghibur bagi para fans setelah hasil mengecewakan di Piala Dunia.
“Kami telah bersiap sepanjang minggu ini dengan niatan tidak ingin mengecewakan para fans. Ini pertama kalinya kami bermain setelah Piala Dunia. Kami ingin menebus apa yang terjadi di Piala Dunia kemarin. Masih ada banyak tantangan yang harus kami jalani di kualifikasi ini.”
Menanggapi soal dirinya yang menjadi kapten, Mbappe mengaku bahwa ini tidak terlalu jadi beban buatnya. Ia masih bisa bermain seperti biasa dan yang terpenting mencetak gol. Tapi ia juga sadar kalau ini masih awalan dan akan ada banyak hal yang terjadi kedepannya.
“Ini masih normal, saya masih menjalankan tugas saya membantu tim dan menciptakan gol. Untuk hari ini semua berjalan lancar tapi ini masih permulaan. Tantangan terbesar masih menunggu kami di depan.”
Comeback Berantakan Ronald Koeman
Bertolak belakang dengan awal sempurna bagi Prancis dengan kapten barunya, muncul banyak keraguan atas kembalinya Koeman sebagai pelatih Belanda. Ia memang dirugikan dengan hilangnya beberapa pemain kuci seperti Gakpo dan De Ligt yang terkena virus.
Itu memaksa Koeman untuk memberikan kesempatan kepada para youngster seperti Lutsharel Geertruida, Xavi Simons dan Kenneth Taylor untuk tampil. Tapi ini bukanlah laga yang tepat untuk para pemain muda itu unjuk kebolehan, apalagi jadi starter.
Hasilnya Belanda tidak bisa berkutik di laga itu. Prancis terlalu efektif dalam melancarkan skema serangan. Sedangkan Koeman tidak memiliki barisan pertahanan yang kokoh. Ditambah lini serang Belanda yang juga ompong.
Kekalahan ini memutus rekor tak terkalahkan selain lewat babak adu penalti Belanda. Sebelum ini, terakhir kali Belanda merasakan kekalahan adalah di perempat final Piala Dunia, melawan Argentina yang kemudian jadi tim juara di turnamen itu.
Ini juga hanya kedua kalinya Belanda menerima kekalahan dengan selisih sampai empat gol. Terakhir kali adalah di tahun 2017, yang juga kalah dari Prancis dengan skor 4-0. Tapi yang lebih memalukannya lagi bagi Koeman adalah, tim oranye kebobolan 3 gol hanya dalam waktu kurang dari setengah jam. Ini kali tercepat mereka menerima tiga gol setelah terakhir kali terjadi lebih dari 100 tahun lalu.
Saat ini Belanda berada di dasar klasemen Grup B. Dengan Prancis di posisi puncak, Yunani di urutan kedua, Irlandia di peringkat ketiga, dan Gibraltar di posisi empat. Belanda harus bisa finis di posisi dua teratas jika ingin mengamankan tiket ke Euro 2024. Koeman harus putar otak untuk itu. Di pertandingan selanjutnya lawan mereka adalah Gibraltar, sedangkan Prancis berangkat ke Dublin untuk berkunjung ke markas Irlandia.
Sumber referensi: ESPN, ESPN 2, UEFA, Standard, Keepup, Guardian