Andai Disudahi Real Madrid, Pelatih Berikut Cocok Gantikan Ancelotti

Terjadi gonjang-ganjing di ibu kota Spanyol pasca tim kebanggaan mereka, Real Madrid kalah di laga El Clasico atas Barcelona 2-1 di La Liga. Meski masih melaju di Liga Champions, namun nasib masa depan pelatih Carlo Ancelotti menjadi tanda tanya besar jika sampai tak meraih mahkota apa pun musim ini.

Ketinggalan banyak poin dari Barca di La Liga, serta permainan yang tak kunjung menunjukan progres menjadi salah satu faktor. Sang allenatore asal Italia itu juga kabarnya ingin sekali melatih salah satu timnas musim depan.

Maka dari itu, kini mulai muncul kabar mencuatnya beberapa kandidat suksesor Ancelotti. Di antara kandidat ini, siapa nih yang menurut Football Lovers paling cocok jadi suksesor Don Carlo?

Julian Nagelsmann

Awalnya ada nama Thomas Tuchel yang jadi kandidat teratas di bursa calon suksesor Ancelotti. Namun keadaan terkini ketika Tuchel dipinang Munchen menyusul pemecatan Nagelsmann, membuat semuanya berubah.

Kini justru menurut media Spanyol, Relevo nama Nagelsmann lah yang akan menjadi salah satu calon kuat suksesor Ancelotti. Karena bagaimanapun pelatih muda Jerman itu adalah bidikan serius El Real sejak tahun 2018 silam.

Ketika itu, pada tahun 2018 Real Madrid sedang sibuk mencari suksesor Zinedine Zidane. Muncullah nama kuat pelatih Hoffenheim yakni Julian Nagelsmann. Taktik serta gaya permainan yang agresif pelatih muda Jerman tersebut, ternyata sangat disukai presiden Real Madrid Florentino Perez. Bahkan ketika itu hanya tinggal menunggu waktu saja untuk meneken kontrak bersama El Real.

Namun, Nagelsmann berkata lain. Alih-alih menerimanya, ia justru menolak. Nagelsmann beralasan ketika itu ia belum bisa menerima beban besar melatih tim sebesar Real Madrid dengan segala tuntutan yang tinggi dari publik.

Maklum karir Nagelsmann ketika itu baru seumur jagung. Ia sadar diri dan mengatakan mungkin jika suatu saat nanti ia sudah banyak menimba ilmu dan pengalamannya melatih, ia akan dengan senang hati kembali menerima pinangan Real Madrid.

Maka dari itulah Nagelsmann berlabuh ke Leipzig dan menimba ilmu di sana. Nah, dengan kondisi seperti ini bisa saja Perez beralih kembali ke bidikan lamanya itu. Sosok Nagelsmann dinilai cocok mengusung misi peremajaan skuad Real Madrid serta menambah variasi gaya bermain di musim depan.

Mauricio Pochettino

Ada pula calon suksesor Ancelotti lainnya, yakni Mauricio Pochettino. Ia pernah hampir jadi suksesor Zinedine Zidane di 2018 lalu. Namun Spurs enggan melepas Pochettino dan akhirnya Julen Lopetegui lah yang jadi pelatih El Real berikutnya.

Menurut Fichajes, kemungkinan Pochettino kembali jadi kandidat pelatih Real Madrid musim depan semakin besar. Kini Pochettino masih dalam posisi menganggur setelah lepas tugas dari PSG. Artinya, Real Madrid bisa lebih lama melakukan penjajakan dengannya.

Pengalaman serta sepak terjang Pochettino melatih sudah mengalami asam garam. Namun ia masih banyak kekurangan. Terutama mental Eropanya. Di mana Real Madrid kita tahu DNA nya adalah Liga Champions. Dan itu menjadi langganan tiap musimnya bagi El Real.

Prestasi terbaik Pochettino di Liga Champions hanya melangkah ke babak final bersama Spurs. Dari segi trofi domestik pun tak banyak yang ia raih selama melatih. Lalu apa segi kelebihan Pochettino? Selain ia punya jiwa rivalitas yang tertanam dengan Barcelona ketika melatih Espanyol, ia juga bisa digunakan Perez sebagai aktor peremajaan skuad bagi Real Madrid untuk beberapa musim ke depan.

Dimana sekarang Madrid harus melakukan transisi itu dengan baik. Dan Pochettino sudah terbukti mahir dalam hal itu ketika di Spurs. Suntikan para pemuda di Real Madrid sekarang seperti Tchouameni, Camavinga, Valverde, Rodrygo, Vinicius, maupun Alvaro Rodriguez membuat Pochettino mudah membentuknya sebagai satu kesatuan skuad yang solid di masa depan.

Xabi Alonso

Ada juga nama Xabi Alonso. Nama Xabi terlebih dahulu muncul dari tahun lalu ketika ia digadang-gadang menjadi calon pelatih masa depan mereka. Berkarir sebagai pelatih sejak di Real Madrid U-14, Real Sociedad B, kemudian sampai ke Bayer Leverkusen, ia dinilai manajemen Real Madrid termasuk pelatih muda yang berprogres dengan baik.

Apalagi kini bersama Leverkusen ia mampu membawa timnya lolos ke perempat final Europa League. Kemenangan atas raksasa Bayern Munchen di Bundesliga pun semakin meyakinkan manajemen Real Madrid akan kematangan seorang Xabi.

Sebagai mantan pemain yang pernah berprestasi di Bernabeu, ia cenderung akan mudah beradaptasi dengan gaya maupun budaya di internal Real Madrid. Gaya main Xabi Alonso di Leverkusen juga identik dengan gaya bermain Real Madrid sekarang yakni 4-3-3. Artinya tinggal menyesuaikan saja dengan materi pemain Real Madrid yang ia ingin pakai nantinya.

Keteladanan sebagai salah satu legenda klub juga akan mempermudah para pemain dapat menghargainya. Namun yang perlu diingat, ia kini masih terikat kontrak di Leverkusen. Ia baru datang ke Bundesliga musim ini. Artinya jika Real Madrid ingin membajaknya, pastilah Leverkusen punya syarat ribet yang harus dipenuhi.

Ditambah, bukan hanya Los Blancos saja yang ngotot mendapatkan jasa Xabi. Mereka dikabarkan harus menjalani persaingan ketat dengan mantan klub Xabi lainnya, Liverpool yang juga serius mengincarnya.

Raul Gonzalez

Kandidat berikutnya adalah mantan legenda Real Madrid lainnya Raul Gonzalez Blanco. Tak dipungkiri jasanya sangat besar bagi tim ini.Tak heran jika sejak 2019 lalu, ia dipekerjakan sebagai pelatih Real Madrid Castilla. Disamping ia tahu segala seluk-beluk budaya di internal Real Madrid, ia juga mahir dalam meramu strategi di lapangan.

Menurut AS, Raul kini diam-diam sangat mengincar posisi kursi Carlo Ancelotti jika benar-benar disudahi di musim depan. Hal itu terbukti dari sikapnya kala menolak pinangan Leeds United ketika sedang mencari suksesor Jesse Marsch. Raul ketika itu menolak dengan alasan lebih memilih membawa Real Madrid Castilla promosi ke divisi dua Liga Spanyol.

Selain Xabi Alonso, Raul tak dipungkiri adalah salah satu pelatih muda yang dipersiapkan sebagai calon pelatih masa depan Real Madrid. El Real sangat ingin sekali mengulangi kisah kesuksesan mereka di 2016.

Ketika itu Real Madrid sedang kebingungan mencari sosok pengganti Rafael Benitez. Namun justru mereka berani dan terbukti sukses ketika memandatkan kursi kepelatihannya kepada pelatih Real Madrid Castilla ketika itu, Zinedine Zidane.

Dari gaya bermain Raul di Castilla, juga tak jauh beda dari apa yang diterapkan Real Madrid sekarang yakni menyerang dan atraktif. Keberhasilan Raul kala membimbing para pemuda di Castilla, sepertinya tak akan sulit jika diterapkan di skuad senior Real Madrid. Pasalnya banyak juga daun muda di skuad Real Madrid sekarang.

Zinedine Zidane

Namun apabila semua calon yang digadang-gadang sebagai suksesor Ancelotti itu terasa meragukan, Florentino Perez juga sebenarnya memiliki opsi untuk mengembalikan Zinedine Zidane untuk ketiga kalinya ke Santiago Bernabeu.

Hubungan Perez dan Zidane yang belum membaik, dinilai banyak pihak sebagai hal yang mustahil untuk membawanya kembali. Akan tetapi kabar terbaru dari media Spanyol Cadena Ser, hubungan keduanya kini telah membaik. Bahkan menurut kabar, Zidane menjadi salah satu kandidat favorit Florentino Perez guna menggantikan Ancelotti musim depan.

Apalagi Zidane kini dalam posisi menganggur. Keadaan ini bisa saja dimanfaatkan Perez jadi opsi terakhir yang masuk akal. Kemampuan, mental, gaya bermain, trofi sudah tak usah diragukan lagi. Tinggal bagaimana Zidane mau membawa pembaharuan apalagi bagi skuad Real Madrid ke depannya.

Sumber Referensi : footballespana, metro.co, fichajes, en.as, fourfourtwo, sport.es

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Code Blog by Crimson Themes.