Benjamin Mendy Berjuang Memperbaiki Reputasi dan Hidupnya yang Hancur

“Alhamdulillah”, itulah kata pertama dan satu-satunya yang keluar dari mulut Benjamin Mendy usai keluar dari ruang persidangan Pengadilan Chester Crown, Jumat 14 Juli 2023. Sambil jarinya menunjuk ke atas, Mendy mengucap kata syukur tersebut usai mendengar putusan pengadilan yang membebaskannya dari dakwaan pemerkosaan.

Sambil meneteskan air mata, Mendy yang langsung dikerubungi wartawan hanya diam seribu bahasa. Ia tak menggubris pertanyaan wartawan dan terus berjalan meninggalkan pengadilan.

Momen tersebut mengakhiri periode terburuk dalam karier dan hidup Benjamin Mendy selama lebih dari dua tahun ini. Ia difitnah, ditinggalkan klub dan rekan-rekannya, hingga dijebloskan ke hotel prodeo dan kini mencoba berjuang memperbaiki reputasi dan hidupnya yang hancur lebur.

Benjamin Mendy Menjadi Tersangka Kasus Pemerkosaan

Benjamin Mendy mulai melihat hidupnya runtuh tatkala kepolisian Chesire Constabulary menetapkan dirinya sebagai tersangka pada 26 Agustus 2021. Mendy didakwa atas empat dakwaan pemerkosaan dan satu dakwaan pelecehan seksual. Kelima kasus tersebut terkait dengan laporan tiga wanita berbeda dan diduga terjadi antara Oktober 2020 hingga Agustus 2021.

Menyusul penetapannya sebagai tersangka, Manchester City langsung memberi hukuman skorsing kepada Benjamin Mendy yang berlaku selama proses penyelidikan kasus tersebut. City juga mengeluarkan Mendy dari skuadnya.

Tak hanya Manchester City, pengembang gim olahraga EA Sports juga menghapus nama Benjamin Mendy dari gim produksi mereka, FIFA 22. Skandal yang menjerat Benjamin Mendy benar-benar membuat nama dan reputasinya hancur berkeping-keping.

Cacian, makian, bahkan ujaran rasis harus diterima Benjamin Mendy. Ironisnya, kasus yang menjerat Benjamin Mendy berimbas kepada pemain lain yang punya nama belakang Mendy. Seperti Edouard Mendy dan Ferland Mendy yang ikut terkena getahnya hanya gara-gara punya warna kulit yang sama dan sama-sama punya nama belakang Mendy.

Sejak ditetapkan sebagai tersangka, hidup Benjamin Mendy tak lagi sama. Ia harus merasakan dinginnya hotel prodeo. Mendy diketahui ditahan di HM Prison Altcourse, Liverpool dan mendekam di penjara tersebut hingga dinyatakan bebas bersyarat pada 7 Januari 2022. Total 134 hari ia habiskan di balik jeruji besi.

Meski bebas, Mendy tak bisa ke mana-mana. Ia menjadi tahanan rumah dan harus menjalani wajib lapor setiap harinya. Selain paspornya ditahan, Mendy juga harus mengenakan gelang pelacak di kakinya.

Saat mendekam di balik jeruji penjara, Benjamin Mendy kembali mendapat tambahan dakwaan. Total hingga bulan Juni 2022, ia dituduh dengan delapan dakwaan pemerkosaan, satu percobaan pemerkosaan, dan penyerangan seksual yang terkait dengan 7 wanita berbeda yang terjadi antara Oktober 2018 hingga Agustus 2021. Tentu saja Mendy mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa ia melakukan hubungan seksual tersebut atas dasar suka sama suka.

Divonis Tidak Bersalah, Benjamin Mendy Dapat Dukungan dari Sesama Pemain

Setelah melewati 13 bulan yang sulit, secercah harapan mulai terlihat. Pada 13 September 2022, Benjamin Mendy dinyatakan tidak bersalah atas satu dakwaan pemerkosaan terhadap seorang wanita berusia 19 tahun. Lalu, pada 13 Januari 2023, Mendy kembali dinyatakan tidak bersalah atas enam dakwaan lainnya yang terkait dengan empat wanita muda.

Akhirnya, setelah bolak-balik menjalani persidangan, pada 14 Juli 2023 Pengadilan Chester Crown memvonis Benjamin Mendy tidak bersalah dan bebas dari semua tuduhan pemerkosaan, percobaan pemerkosaan, dan pelecehan seksual. Melalui pengacaranya, Mendy mengucap terima kasih kepada semua pihak yang mendukungnya dan kini meminta privasi untuk membangun kembali hidupnya.

Setelah vonis bebas tersebut, dukungan pun mulai mengalir kepada Benjamin Mendy, salah satunya datang dari Memphis Depay. Sambil memberi mention kepada FIFA, Premier League, Manchester City, dan Federasi Sepak Bola Prancis, Depay menulis,

“Kami tidak dapat menerima ini terjadi pada kami sebagai atlet .. Siapa yang akan membela kita pada saat dibutuhkan, bukan ketika kerusakan sudah terjadi? Di mana kerja sama besar saat kita membutuhkannya? Mari kita semua berdoa untuk Benjamin agar kesehatan mental, kekuatan fisik dan spiritualnya kembali!”

Tweet dan postingan Depay di akun Instagram dan Twitternya tersebut diamini oleh banyak bintang-bintang sepak bola dunia lainnya, seperti Jack Grealish, Miralem Pjanic, Oleksandr Zinchenko, Rio Ferdinand, Ivan Rakitic, Steven Bergwijn, hingga Antonio Rudiger dan Paul Pogba.

Ini merupakan sebuah pemandangan yang langka. Bukan karena Benjamin Mendy yang merupakan tersangka kasus pemerkosaan, melainkan sebelum dirinya dinyatakan bebas dan tidak bersalah, Mendy terlihat dibiarkan berjuang sendirian untuk menghadapi masalahnya. Bahkan sebelum vonis akhir dibacakan, Mendy sudah seperti dibuang oleh klubnya, Manchester City.

Maka dari itu wajar jika para pesepak bola dunia ramai-ramai menunjukkan solidaritasnya kepada Benjamin Mendy. Sebab, seorang pemain sepak bola kelas dunia memang rawan mendapat fitnah dan framing dari media. Seperti kata Vinicius Jr. di akun twitternya, Benjamin Mendy adalah “korban”.

Gara-Gara Terjerat Kasus, Benjamin Mendy Terancam Bangkrut dan Kariernya di Inggris Sudah Habis

Banyak hal yang terbuang sejak Benjamin Mendy tersandung kasus. Tak hanya kariernya yang mandek selama 2 tahun atau kesehatan mentalnya yang pasti terguncang. Sejak menjadi tersangka, Mendy juga menderita kerugian finansial.

Sejak ditangkap polisi, Benjamin Mendy tak hanya ditangguhkan dan dicoret dari skuad The Cityzens. Sejak September 2021, City sudah tak membayar gaji Mendy hingga kontraknya habis Juni kemarin.

Untuk menghindari kebangkrutan, Mendy sampai menjual properti, mobil, dan jam tangan mewahnya dengan kerugian lebih dari £1 juta untuk membayar biaya kasus hukumnya di pengadilan. Mengutip dari The Guardian, Mendy masih punya utang sebesar £788.409.

Kini, mantan bek Manchester City itu tengah menuntut mantan klubnya untuk membayar sisa gajinya yang tak dibayar. Jumlah kotornya diperkirakan berkisar antara £9 juta-£10 juta.

Ini menjadi bukti kalau penderitaan Benjamin Mendy belumlah usai meski sudah mendapat vonis bebas. Pasalnya, hidup pemain berusia 29 tahun itu tak akan pernah sama usai bebas dari penjara. Selain karena para pefitnah yang masih berkeliaran bebas, banyak hal yang terungkap di dalam persidangannya.

Meski divonis tak bersalah, bukan berarti Benjamin Mendy tidak pernah melakukan hubungan seksual di luar pernikahan. Mendy tak menampik kalau dirinya sering tidur dengan banyak wanita. Bahkan ia berujar kalau statusnya sebagai bintang Premier League membuatnya mudah menjalin hubungan tersebut.

Namun, Benjamin Mendy membela diri dan mengatakan kalau semua aktivitas seksualnya dilakukan atas dasar suka sama suka. Dan bukankah perilaku seperti itu cukup lazim di budaya barat dan bukan cuma Mendy yang punya perilaku seperti itu kan? Bukan bermaksud membela Mendy, tetapi mantan bek timnas Prancis itu memang bisa dibilang sebagai korban fitnah.

Selain tak bisa lepas sepenuhnya dari tuduhan, sang pengacara juga pernah mengatakan kalau karier sepak bola Benjamin Mendy di Inggris sudah habis. Terlepas dari keputusan hakim, nama Benjamin Mendy sudah terlanjur buruk di Inggris.

Mantan pemain AS Monaco itu dikenal suka berpesta. Sikap tidak profesional sudah beberapa kali ia tampilkan, termasuk saat ketahuan menggelar pesta sebelum latihan dan pertandingan, bahkan saat ada pembatasan Covid-19 di Inggris yang membuatnya didenda Manchester City. Mendy juga pernah mengaku mengemudi di bawah pengaruh alkohol.

Karier Benjamin Mendy di Manchester City memang tak terlalu cemerlang. Sejak didatangkan dari AS Monaco pada 2017 silam dengan mahar £52 juta, Mendy terhitung hanya tampil sebanyak 75 kali untuk The Cityzens. Meski memenangkan 4 gelar Liga Inggris, 4 Piala Liga, 1 Piala FA, dan 2 Community Shield, bisa dibilang kalau mantan penggawa timnas Prancis di Piala Dunia 2018 itu gagal bersinar bersama Manchester City.

Kembali ke Sepak Bola, Benjamin Mendy Gabung FC Lorient

Kini, setelah bebas dari semua dakwaan dan menjadi agen bebas, Benjamin Mendy memutuskan untuk kembali berkarier di sepak bola. Bek berusia 29 tahun itu baru saja dikontrak selama 2 tahun oleh kontestan Ligue 1 Prancis, FC Lorient.

Kembali ke Prancis memang sebuah pilihan yang rasional. Di kampung halamannya, Mendy bisa membangun kembali hidup dan kariernya.

Memang sulit untuk menerima kembali seorang pemain yang baru saja tersandung kasus hukum, apalagi kasusnya terkait pemerkosaan dan pelecehan seksual. Lazimnya, seorang pemain yang pernah tersandung kasus akan menyingkir dari dunia sepak bola. Jadi, apa yang Benjamin Mendy putuskan adalah sebuah hal yang sangat berani.

Akan tetapi, Benjamin Mendy memang tak punya banyak pilihan. Ia harus tetap hidup untuk membayar utangnya. Dan yang lebih penting lagi, ia masih harus berjuang untuk memperbaiki reputasi dan hidupnya yang hancur lebur.


Referensi: Pulse Sports, The Athletic, The Sun, The Guardian, The Athletic, Goal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Code Blog by Crimson Themes.