Kepindahan Cristiano Ronaldo ke Al-Nassr memang menggemparkan jagad sepak bola. Pun begitu dengan peraih Ballon d’Or 2022, Karim Benzema yang baru saja diresmikan sebagai pemain anyar Al-Ittihad.
Akan tetapi, kepindahan mantan dua pemain Real Madrid itu masih bisa dipahami. Meski masih sangat mungkin bagi Ronaldo dan Benzema untuk bersaing di level teratas liga Eropa, tetapi keduanya telah memasuki usia senja sebagai pesepak bola.
Namun, lain ceritanya dengan pemain yang masih berada dalam usia emasnya. Banyak penggemar sepak bola pasti akan mempertanyakan keputusan sang pemain jika nekat pindah ke Arab Saudi saat usianya masih tergolong muda.
Itulah yang kini dihadapi oleh Rúben Neves. Pemain timnas Portugal itu masih berusia 26 tahun. Namun, keputusannya baru-baru ini sungguh di luar prediksi. Secara mengejutkan, kapten dan gelandang bertahan Wolverhampton Wanderers itu memutuskan menerima pinangan klub Liga Pro Saudi, Al-Hilal.
Rúben Neves: Prospek Cerah dan Gelandang Bertahan yang Subur
Kepindahan Rúben Neves yang menyusul Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema tentu sangat mengejutkan. Selain karena faktor usainya yang masih berada dalam usia emas, Neves sejatinya tengah menjadi salah satu komoditas panas di pasar transfer pemain.
Nama Rúben Neves sudah mencuri perhatian sejak dirinya lulus dari akademi FC Porto. Dalam tempo yang singkat, Neves telah menjadi salah satu gelandang berbakat kelas dunia dan digadang-gadang sebagai andalan timnas Portugal di masa mendatang.
Pemain kelahiran 13 Maret 1997 itu menjadi pencetak gol termuda Porto saat melakukan debutnya pada 15 Agustus 2014 saat berusia 17 tahun 5 bulan. Lima hari kemudian, Neves memecahkan rekor Cristiano Ronaldo dengan menjadi orang Portugis termuda yang debut di Liga Champions.
Pada 20 Oktober 2015, Rúben Neves kembali memecahkan rekor. Kala itu, di usianya yang baru 18 tahun 221 hari, Neves memecahkan rekor sebagai pemain termuda yang tampil sebagai kapten di ajang Liga Champions.
Di akhir tahun 2015, Neves juga memecahkan rekor sebagai pemain termuda yang berhasil mencatat 50 penampilan untuk tim senior FC Porto. Di tahun tersebut, ia juga mendapat penghargaan sebagai pemain muda terbaik Portugal. Total, Neves berseragam FC Porto selama 3 musim, mencatat 93 penampilan, serta mencetak 4 gol dan 3 asis.
Di musim panas 2017, pemain bernama lengkap Rúben Diogo da Silva Neves itu membuat kejutan dengan pindah ke klub Liga Inggris, Wolverhampton Wanderers. Konon, mahar transfernya kala itu mencapai £15,8 juta dan sukses memecahkan rekor transfer klub dan liga.
Sejak pindah ke Wolverhampton inilah penampilan Rúben Neves makin memikat. Perannya di lini tengah Wolves sangat krusial dan tak tergantikan. Ia adalah seorang gelandang bertahan yang diberkahi dengan visi yang luar biasa.
Sebagai gelandang bertahan, Neves mungkin kerap ceroboh saat duel satu lawan satu. Namun, visi dan pembacaan permainannya membuat Neves mampu menjaga ruang dan memutus serangan lawan dengan baik. Selama 6 musim membela Wolves, rata-rata intersep dan blok yang dicatat Neves mencapai 57 intersep dan 50 blok per musim.
Rúben Neves juga tergolong seorang gelandang yang komplet. Ia bisa berperan sebagai box-to-box midfielder, deep-lying playmaker, hingga playmaker sekalipun. Neves adalah tipikal gelandang yang aktif membantu serangan. Selain akurasi umpannya yang mencapai lebih dari 81%, catatan golnya tergolong tak lazim untuk ukuran gelandang bertahan.
Selama 6 musim berseragam Wolves, Rúben Neves sukses mencetak 30 gol dan 13 asis dalam 253 penampilan. Jika di rata-rata, ia berhasil mencetak 6 gol dan 2 asis di tiap musimnya.
Gol-gol yang dicetak Rúben Neves juga tergolong spektakuler. Sebagian besar golnya dicetak lewat sepakan jarak jauh dari luar kotak penalti, sebagian lagi berasal dari eksekusi tendangan bebas dan penalti, dan sebagian kecilnya ia cetak saat maju hingga kotak penalti lawan.
Selain subur, Neves juga punya jiwa kepemimpinan dan mentalias yang bagus. Ban kapten Wolverhampton yang ia kenakan sejak awal musim lalu jadi salah satu buktinya. 41 capsnya bersama timnas Portugal juga membuktikan kalau Neves adalah gelandang jempolan.
Rúben Neves Pindah ke Al Hilal Demi Uang?
Catatan itulah yang menjadikan Rúben Neves menjadi salah satu komoditas panas di pasar transfer pemain. Bak gayung bersambut, Neves telah mengucap salam perpisahan kepada publik Molineux Stadium. Ia memutuskan untuk meninggalkan Wolves demi mengejar targetnya tampil di Liga Champions lagi.
Itulah yang membuatnya jadi incaran Barcelona sejak awal musim 2022. Selain Barca, Neves juga dibidik oleh Manchester United. Namun, Neves lebih kepengen berseragam Blaugrana. Kesepakatan personal dengan Barca bahkan kabarnya sudah dicapai di bulan Mei kemarin. Ya, sudah sedekat itu kepindahan Rúben Neves ke Camp Nou.
Akan tetapi, tiba-tiba kesepakatan yang sudah terjalin gagal terwujud. Jorge Mendes, agen dari Rúben Neves dikabarkan berusaha keras untuk mewujudkan transfer Rúben Neves ke Barca dengan cara menukarnya dengan Ansu Fati. Namun, Ansu Fati menolak dan ingin bertahan.
Sementara itu, di sisi lain, Xavi Hernandez yang membutuhkan pengganti Sergio Busquets tak kunjung memberi lampu hijau. Barca juga galau karena mahalnya harga yang ditetapkan Wolves. Akhirnya, Barca dan Xavi memutuskan untuk beralih ke target lain. Artinya, Rúben Neves tak lagi menjadi prioritas Barca.
Di kondisi tersebut, Wolves tentu tak ingin kehilangan momen. Al-Hilal lalu datang membawa tawaran menggiurkan. Singkat cerita, Rúben Neves santer dikabarkan akan segera pindah ke Al-Hilal. Spekulasi pun bermunculan, salah satunya menuduh Neves mata duitan karena bersedia pindah ke Liga Pro Saudi hanya demi uang.
Ini sudah bukan soal Barcelona lagi, tetapi tentang mimpi Rúben Neves bermain di Liga Champions. Di hadapan uang tak berseri Arab Saudi, Neves seperti dengan mudahnya melepas mimpinya tersebut.
Dari keterangan Fabrizio Romano, Rúben Neves dilepas ke Al-Hilal dengan harga €55 juta. Neves bakal dikontrak hingga Juni 2026 dan jadi rekrutan pertama Al-Hilal dari Premier League.
Sementara itu, sumber dari The Sun mengatakan kalau Rúben Neves bakal menerima gaji sekitar £300.000 per pekan di Al-Hilal. Jumlah tersebut 6 kali lipat dari gaji yang yang ia terima di Wolverhampton yang hanya sebesar £50.000 per pekan.
Sekadar mengingatkan, ini bukanlah kali pertama Rúben Neves terlibat dalam transfer yang mengejutkan. 2017 silam, Bleacher Report pernah menjuluki transfer Rúben Neves dari FC Porto ke Wolverhampton Wanderers sebagai “Transfer Teraneh di Tahun 2017”.
Bagaimana tidak, dari bermain untuk FC Porto di Liga Champions, Neves yang jadi rebutan Chelsea, Arsenal, dan Liverpool justru memutuskan pindah ke Wolverhampton yang kala itu masih bermain di EFL Championship.
Neves memang sudah pernah mengklarifikasi kalau kepindahannya ke Wolves adalah untuk mendapat menit bermain yang lebih banyak. Namun, fakta kalau dirinya diageni oleh Jorge Mendes yang punya pengaruh besar dalam transfer Wolverhampton dan punya hubungan dengan pemilik klub tersebut menjadikan siapa pun patut curiga kalau ada udang di balik batu.
Rúben Neves Dipinjam Newcastle United?
Kini, label “Transfer Teraneh” sepertinya akan kembali disematkan kepada Rúben Neves. Kepindahannya ke Al-Hilal saat masih berada di usia emas sudah sangat aneh dan akan makin membingungkan lagi tatkala muncul rumor yang menyebut kalau transfer Rúben Neves ke Al-Hilal akan dibajak oleh Newcastle United.
Ini masih sebatas rumor. Namun, probabilitasnya cukup tinggi. Rencananya, Newcastle berniat meminjam Rúben Neves dari Al-Hilal. Rencana tersebut sangat mungkin terjadi mengingat Al-Hilal juga dimiliki oleh PIF Arab Saudi.
Jika benar terjadi, maka mimpi Rúben Neves untuk tampil lagi di Liga Champions akan terwujud. Namun, jika transfer tersebut terwujud, tentu akan menimbulkan kontroversi. Pasalnya, Newcastle berniat meminjam Rúben Neves selama 2 musim. Sementara kontraknya di Al-Hilal juga hanya 2 musim.
Artinya, untuk apa ia repot-repot disahkan menjadi pemain baru Al-Hilal? Mengapa bukan Newcastle United saja yang langsung membeli Rúben Neves dari Wolverhampton?
Entahlah. Kini, Rúben Neves malah terlihat seperti bidak catur bagi agen dan pemilik klub yang saling mengeruk keuntungan. Tak peduli digerakkan seperti apa, yang penting tujuannya tercapai. Miris! Semoga saja dugaan ini tidak benar adanya.
Referensi: ojogo, Fbref, Breaking The Lines, Sportskeeda, BR, The Guardian, Goal.