Menjelang pertandingan gameweek ke-3 melawan Luton, Chelsea mencari kemenangan pertama mereka musim ini. Menyusul hasil imbang dan kekalahan memalukan di dua laga sebelumnya. Kemenangan lawan luton adalah harga mati untuk mengembalikan harga diri mereka.
Untungnya misi itu berhasil. Chelsea yang telah menghabiskan 350 juta pounds di bursa transfer musim panas ini berhasil mengalahkan Luton yang baru saja promosi. Skor 3-0 terpampang di Stamford Bridge. Membuat the blues mengemas 3 poin dan menempati peringkat 8. Tapi apa saja yang bisa dipelajari dari kemenangan pertama Chelsea ini?
Sterling Buktikan Masih Jadi Pemain Paling Berharga Pochettino
Meskipun hasil ini sangat membesarkan hati Pochettino, tapi pada akhirnya sorotan malam itu tertuju pada Sterling. Baru 17 menit laga berjalan, Sterling sudah membuka kran gol untuk the blues lewat gocekan mautnya. Di menit ke-68 ia kembali mencetak gol. Kali ini umpan dari Malo Gusto. Pertandingan pun ditutup oleh assist Sterling untuk Jackson di menit ke-75.
Komitmen dalam melakukan serangan dan kondisi fisik yang bagus adalah salah satu hal yang diinginkan Pochettino kepada para pemainnya. Terutama para pemain senior yang sudah seharusnya memimpin dan memberikan contoh. Hal tersebut sudah ada dalam diri Raheem Sterling. Mantan pemain Manchester City itu mengubah kemenangan yang dibutuhkan jadi pertandingan yang indah untuk Chelsea.
Gol pertamanya menggambarkan Sterling masih berbahaya saat menggiring bola. Gol yang kedua menggambarkan betapa klinis kualitas penyelesaiannya di depan gawang. Ia hanya perlu satu sentuhan untuk mengubah umpan matang jadi gol.
Performa memuaskan Sterling ini menambah catatan apik di laga lawan tim kecil. berdasarkan data dari squawka, dari 17 pertandingan melawan tim promosi, Sterling telah mencetak 13 gol dan 4 assist.
Penampilan apiknya malam ini juga tak luput dari perhatian Pochettino. Sang manajer memberikan pujian kepadanya di akhir laga. Ia mengaku puas dengan performa yang ditunjukkan Sterling.
“Dia adalah pemain yang fantastis. Yang dia butuhkan adalah kepercayaan diri dan kebebasan di atas lapangan. Dia sangat cepat dan tajam dalam hal finishing. Kami sangat senang. Saya sangat puas dengan penampilannya” Ucapnya dikutip dari the telegraph
Malam ini Sterling membuktikan ia masih jadi pemain paling berharga yang dimiliki Pochettino. Terlebih lagi jika melihat kondisi lini serang Chelsea. Dimana Christopher Nkunku sedang cedera dan Lukaku masih belum jelas masa depannya. Sterling bersama Nicholas Jackson diharapkan bisa jadi mesin gol Chelsea musim ini.
Review Lini Tengah Chelsea
Dari lini serang, beralih ke lini tengah. Conor Gallagher memulai pertandingan sebagai gelandang bertahan di samping Moises Caicedo. Namun, gelandang Inggris itu didorong maju kedepan oleh Pochettino.
Ia bisa menimbulkan banyak masalah bagi lawan saat bermain lebih maju. Ia hampir bermain di posisi Sterling di 10 menit awal laga. Ia bisa mengeksplorasi sepertiga lapangan depan dengan baik. Mungkin ini bisa jadi alternatif yang cocok mengingat Chukwuemeka sedang cedera.
Sementara itu, Enzo Fernandez memberikan kestabilan untuk Chelsea dari lini tengah. Ia sangat kreatif dalam menciptakan peluang dan membuka ruang. Bermain sebagai gelandang nomor 10, ia mampu menciptakan ancaman konstan di depan gawang. Mungkin yang perlu jadi catatan adalah kualitas finishingnya. Ia beberapa kali dapat peluang bagus sayang penyelesaiannya yang tak bagus gagal menjadikannya gol.
Di sisi lain gelandang 100 juta pounds Chelsea masih belum bisa menunjukkan mengapa ia pantas dibayar mahal. Caicedo terlihat sedikit gugup dan hampir kehilangan bola di menit-menit awal pertandingan. Tapi ia masih menunjukkan peningkatan performa dari penampilan minggu lalu.
Mosies Caicedo akan lebih berguna di pertandingan dimana Chelsea jadi tim yang tertekan. Saat Chelsea memiliki penguasaan bola yang lebih sedikit, saat itulah peran Caicedo dibutuhkan. Tapi di pertandingan ini bukan berarti ia tak memiliki kontribusi. Caicedo memberikan umpan tepat yang memungkinkan Melo Gusto memberikan assist ke Sterling.
Malo Gusto dan Jackson Unjuk Kebolehan
Berbicara soal Melo Gusto, ia bisa menunjukkan bisa jadi pengganti Reece James yang baik di laga ini. Bukan rahasia kalau Reece James adalah sosok penting dari tim Chelsea ini. Cederanya membuat lubang menganga di sisi kanan Chelsea. Meski di di pertandingan ini Malo Gusto bisa melakukan tugasnya dengan baik, tapi itu masih belum cukup.
Sebagai bek, Malo Gusto punya kualitas untuk maju dan menyerang. Di masa depan mungkin ia bisa jadi pengganti James yang tepat. Tapi untuk saat ini masih belum cukup. Formasi cair milik Pochettino bergantung pada insting, hubungan para pemain, dan kualitas individu. James punya itu semua, sedangkan Malo Gusto masih belum.
Ini memang sesuatu yang datang seiring dengan pengalaman. Ia akan mendapatkannya suatu hari nanti jika terus bermain dan berlatih dengan rekan-rekannya. Terlebih lagi, kontribusi assist milikinya di laga ini setidaknya bisa membuat Malo Gusto lebih percaya diri kedepannya.
Pemain baru lainnya, Nicolas Jackson juga tampil baik di laga ini. Ia mencetak gol yang sudah pantas ia dapatkan sejak pertandingan-pertandingan sebelumnya. Mungkin yang perlu diperhatikan dari Jackson adalah upaya membangun gol lewat build up. Ia harus bisa jadi perekat di sepertiga lapangan depan. Dengan begitu Chelsea tidak perlu pusing untuk kehilangan Nkunku karena cedera.
Di laga ini Jackson mencatatkan statistik yang sangat bagus. Berdasarkan statistik dari squawka, ia melakukan 49 sentuhan di sepanjang laga. 9 diantaranya adalah sentuhan di dalam kotak penalti. Jackson juga mencatatkan 5 tembakan percobaan dan 3 tembakan tepat sasaran. Dengan statistiknya itu, ia harusnya bisa menciptakan lebih banyak gol.
Kebangkitan Yang Terlambat Untuk Chelsea
Tiga pertandingan Premier telah berlalu dan ini seperti kebangkitan yang telat untuk Chelsea. Pochettino cukup senang bisa mendapat poin penuh di laga ini. Tapi ia juga patut bangga timnya tidak hanya menang, tapi bermain dengan baik pula.
Pochettino mengaku kalau kemenangan ini bisa jadi modal kepercayaan diri yang berharga di masa depan. Terlebih kalau melihat catatan Chelsea yang tak pernah menang di pertandingan-pertandingan sebelumnya.
“Kepercayaan dan keyakinan dari pertandingan ini akan sangat berguna di masa depan. Saya melihat dalam 9 atau 10 pertandingan terakhir Chelsea tidak menang dan itulah pentingnya kemenangan hari ini.” Ucap Pochettino
Mungkin ada yang lupa, Chelsea adalah tim yang bobrok musim kemarin. Kemenangan lawan Luton ini adalah kemenangan pertama di Stamford Bridge sejak 171 hari terakhir. Ya, terakhir kali Chelsea bisa menang di laga kandang adalah bulan Maret lalu saat menang 1-0 lawan Leeds. Sementara ini jadi skor terbesar mereka di Stamford Bridge sejak menang 3-0 awan Wolves di bulan Oktober tahun lalu.
Masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan Chelsea di laga ini. Ada beberapa kesalahan yang akan berdampak buruk jika menghadapi lawan yang lebih kuat. Tapi di pertandingan ini the blues sudah bisa menunjukkan nuansa tim yang mencetak gol sepanjang musim.
Clean sheet dan gol perdana Jackson merupakan hal positif untuk the blues. Chelsea terlihat seperti tim yang menjanjikan dan mampu menunjukan peningkatan yang signifikan. Apalagi kalau mereka bisa mendatangkan penyerang yang lebih berpengalaman.
Musim Yang Panjang Untuk Luton
Setelah bicara panjang lebar soal Chelsea, mari kita lihat keadaan Luton. Ini bakal jadi musim yang panjang, terjal, dan berliku untuk mereka. Meskipun bisa tampil lebih baik dibanding saat laga lawan Brighton, tapi Luton masih jauh tertinggal dalam hal kualitas.
Tapi mengingat perbedaan anggaran belanja yang bagaikan bumi dan langit, ini bukan hal yang mengherankan. Butuh waktu kurang lebih satu jam untuk The Hatters memberikan ancaman berarti ke gawang Chelsea. Dan itu jadi satu-satunya tembakan ke gawang yang mereka ciptakan.
Tapi kalau kita mau, kita masih bisa beroptimis pada Luton. Lihat saja musim kemarin. Luton butuh lima laga pembuka untuk bisa memenangkan satu pertandingan di divisi dua. Setelah itu, mereka bisa memanfaatkan momentum. Hasilnya 14 pertandingan tak terkalahkan untuk mengakhiri musim dengan tiker babak playoff. Tapi bagaimanapun juga, Premier League adalah dunia yang berbeda. Kita lihat saja bagaimana Luton bisa bertahan di liga yang kejam ini.
Sumber referensi: Telegraph, Mirror, Independent, Goal, Standard